Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk
mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer, dan
kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah:
1. Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)
2. Knowledge Representation (ke dalam computer)
3. Knowledge Inferencing
4. Knowledge Transfering
Ada beberapa keunggulan sistem pakar, di antaranya:
1. Menghimpun data dalam jumlah yang snagat besar.
2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu.
3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.
Sementara kemampuan sistem pakar, di antaranya:
1. Menjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut bidang keahliannya.
2. Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki.
3. Menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke dalam otaknya.
Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang
terlibat dalam lingkungan sistem pakar, yaitu:
1. Pakar,
adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode,
serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan
masalah.
2. Knowledge engineer (Perekayasa Sistem), adalah orang yang membantu pakar
dalam menyusun area permasalahan dengan menginterplementasikan dan
mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan,
menggambarkan analogi, mengajukan counter
example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3. Pemakai,
sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu: pemakai bukan pakar, pelajar,
pembangun system pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan,
dan pakar.
TIPE
PENGETAHUAN DALAM PENJELASAN SISTEM PAKAR
1.
Reasoning Domain Knowledge (RDK), merupakan domain pengetahuan yang dikodekan
oleh domain pakar dalam system pakar yang sesuai.
2.
Communication Domain Knowledge (CDK), merupakan pengetahuan tentang domain yang
diperlukan untuk komunikasi tentang domain itu.
3.
Domain Communication Knowledge (DCK), merupakan pengetahuan tentang bagaimana cara
mengkomunikasikan domain itu.
STRUKTUR
SISTEM PAKAR
Sistem pakar disusun oleh dua bagian
utama, yaitu lingkungan pengembangan (development
environment) dan lingkungan konsultasi (consultation
environment) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan system pakar digunakan
untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan
lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh
pengetahuan pakar.
Ciri-ciri
dan Kategori Masalah Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan
program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan
oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik.
Disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada
pengetahuan, maka umumnya sistem pakar bersifat:
1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.
2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.
3. Heuristic dalam menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan penyelesaiannya.
4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
5. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi,
Secara umum ada beberapa kategori dan area
permasalahan sistem pakar, yaitu:
1. Interpretasi,
yaitu pengambilan keputusan tingkat tinggi dari sekumpulan data mentah
(pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, analisis kecerdasan).
2. Proyeksi,
yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu
(peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalulintas,
estimasi hasil, militer, pemasaran, peramalan keuangan).
3. Diagnosis,
yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada
gejala-gejala yang teramati (medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat
lunak).
4. Perencanaan,
yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah
tujuan dengan kondisi awal tertentu (perencanaan keuangan, komunikasi, militer,
pengembangan produk, routing, manajemen proyek).
5. Desain,
yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan
tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu (layout
sirkuit dan perancangan pembangunan).
6. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu
sistem yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya (Computer Aided Monitoring System).
7. Debugging dan Repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan
cara-cara untuk mengatasi malfungsi (memberikan resep obat terhadap suatu
kegagalan).
8. Instruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi
dalam pemahaman domain subjek (melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging
dan perbaikan kinerja).
9. Pengedalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu
environment yang kompleks (prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem).
10. Seleksi, mengidentifikasikan pilihan terbaik dari
sekumpulan (list) kemungkinan.
11. Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen
sistem.
Penerapan Sistem pakar
dalam Industri / Manufaktur
Manufaktur di definisikan sebagai urutan-urutan kegiatan yang
saling berhubungan meliputi perancangan, perencanaan, pemilihan material,
produksi, pengontrolan kualitas, menajemen serta pemasaran produk. Proses
manufaktur yang penyelesaiannya dapat dibantu oleh system pakar antara lain :
– Sistem Pakar Dalam Perancangan PRIDE(Pinch Roll Interactive
Design Expert / Environment). Sistem pakar ini digunakan untuk merancang system
pengaturan kertas untuk mesin fotocopy. Sistem ini membuat rancangan dengan
representasi pengetahuan tentang rancangan berdasarkan kumpulan goal, metoda
perancangan, generator dan aturan-aturan yang terstruktur.
– System Pakar Dalam Perencanaan Wood Trus fabrication
Application merupakan contoh system pakar dalam proses perencanaan. System ini
dibuat dengan menggunakan shell sitem pakar SPS (Semi Intelligent Process
Selector).
– Sistem Pakar Dalam Penjadwalan Sistem pakar juga digunakan
dalam penjadwalan, dibawah ini adalah beberapan contoh kegunaan system pakar
dalam penjadwalan :
– Contionuous Caster Steel Mill Scheduling Application
System pakar ini berbasis fuzzy logic yang dibuat untuk
monitoring on line dan penjadwalan continuous caster steel mill.
Continuous caster stell mill mengolah material seperti scrap,
pig iron dan refined ore melalui proses tertentu untuk menghasilkan lempeng
baja yang memiliki kulitas dan komposisi sesuai kebutuhan.
-Master Production Scheduling Aplication (MPS)
Sistem pakar ini dikembangkan untuk melakukan penjadwalan
produksi master untuk manufaktur Integrated Circuit (IC). Master Production
Scheduling (MPS) merupakan aktivitas perencanaan yang sangat luas, yang
mengatur dan mengkoordinasi fase-fase berurutan proses penjadwalan manufaktur
tertentu.
– Sistem Pakar Dalam Proses Kontrol Beberapa contoh penggunaan
system pakar dalam proses control adalah sebagai berikut :
– Aluminium Foil Rolling Flatness control Appilcation
System pakar ini merupakan system pakar yang dibuat mengontrol
kekaratan aluminium foil secara otomatis. System ini menyesuaikan bentuk pola
target menurut karakteristik material dan kondisi pengoperasiannya.
– Blast Furnace Heat Control Application
System pakar ini dibuat untuk mengontrol tingkat panas blast
furnace (tanur).
– Sistem Pakar Dalam Production Planning Dan Production Control
Perencanaan produksi dilakukan dalam hal kuantitas, waktu, kapasitas dan biaya
pengendalian produksi meliputi penyelesaian pesanan, pengawasan pesanan dan
pengamanan kualitas.
Manfaat system pakar dalam proses manufaktur / industry adalaah
sebagai berikut :
1) Meningkatkan produktivitas
2) Mengambil alih keahlian yang
langka
3) Memudahkan pengoperasian
peralatan
4) Kemampuan bekerja dengan
informasi yang tidak pasti dan tidak lengkap
Sumber :
- Muhammad Arhami, Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit Andi
- http://slideplayer.info/slide/2540523/
- Syamsuddin,Aries , PENGANTAR
SISTEM PAKAR , 2004, www.IlmuKomputer.Com