Audit Menurut Para Ahli
1. Menurut
Arens & Leobbecke (1998)
Auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk
dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria –
kriteria yang telah ditetapkan.
2. Menurut
R.K Mautz, Husain A sharaf (1993)
Mendefinisikan auditing sebagai
rangkaian praktek dan prosedur, metode dan teknik, suatu cara yang hanya
sedikit butuh penjelasan, deskripsi, rekonsiliasi dan argumen yang biasanya
menggumpal sebagai teori.
3. Menurut Mulyadi & Kanaka Puradiredja (1998)
Mendefinisikan auditing adalah proses sistematis untuk mempelajari dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Pengertian Audit
Secara umum dikenal
tiga jenis audit; Audit keuangan, audit operasional dan audit sistem informasi
( teknologi informasi ). Audit berarti membandingkan antara kegiatan yang
seharusnya terjadi, membandingkan antara kondisi dan kriterianya. Pengertian audit
menurut PSAK ( Pernyataan Standar Keuangan ) adalah suatu proses sistematik
yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas
pernyataan atau asersi tentang aksi – aksi ekonomi, kejadian – kejadian dan
melihat tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dan kenyataan, serta
mengomunikasikam hasilnya kepada yang berkepentingan.
Audit TI merupakan
proses pengumpulan dan evaluasi bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem
komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu
menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara
efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien. Audit SI /
TI relatif baru ditemukan dibanding audit keuangan, seiring dengan meningkatnya
penggunaan TI untuk mensupport aktifitas bisnis. Istilah lain dari audit teknologi
informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah
aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan
integratif dalam mencapai target organisasinya.
Sumber :
http://lenimaimiati.hol.es/sisteminformasi-akuntansi/audit-teknologi-informasi-audit-electronik-data-processing-edp/
http://www.academia.edu/4742018/Audit_Sistem_Informasi_Apa_itu_Audit_Sistem_Informasi_Teknologi_Informasi
http://www.bagiilmu.net/2016/03/pengertian-audit-audit-teknologi.html
https://wisudarini.wordpress.com/2011/11/02/audit-teknologi-informasi/
https://bajirul.wordpress.com/2010/06/07/metode-audit-teknologi-informasi/
https://may9946.wordpress.com/2013/03/02/pentingnya-audit-sistem-informasi-bagi-perusahaan/
http://id.netlog.com/miemaya/blog/blogid=15965
http://adeuinjkt.blogspot.co.id/2007/12/audit-informasi.html
https://media.neliti.com/media/publications/134489-ID-audit-tata-kelola-teknologi-informasi-un.pdf
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
https://www.researchgate.net/profile/Rengga_Asmara/publication/228839244_APLIKASI_TATA_KELOLA_DAN_AUDIT_SISTEM_INFORMASI_MENGGUNAKAN_FRAMEWORK_COBIT/links/5566d2c008aefcb861d1a315/APLIKASI-TATA-KELOLA-DAN-AUDIT-SISTEM-INFORMASI-MENGGUNAKAN-FRAMEWORK-COBIT.pdf
Ada beberapa aspek yang
diperiksa pada audit sistem teknologi informasi, yaitu :
1. Audit
secara keseluruhan menyangkut efektifitas
2. Efisiensi
3. Availibility
system
4. Reliability
5. Confidentiality
6. Integrity
7. Serta
aspek security
Tahapan – tahapan dalam audit TI pada
prinsipnya sama dengan audit pada umumnya. Meliputi tahapan perencanaan, yang
menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa, sehingga
pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien, dan dilakukan oleh orang –
orang yang kompeten, serta dapat diselesaikan dalam waktu sesuai yang
disepakati. Pada tahap perencanaan ini penting sekali menilai aspek internal
kontrol, yang mana dapat memberikan masukan terhadap aspek resiko, yang pada
akhirnya akan menentukan luasnya pemeriksaan yang akan terlihat pada audit
program. Selanjutnya adalah pengumpulan bukti (evidence), pendokumentasian
bukti tersebut dan mendiskusikan dengan auditee tentang temuan apabila jika
ditemukan masalah yang memerlukan tindakan perbaikan dari auditee. Terakhir adalah
membuat laporan audit.
Teknologi Auditing Sistem Informasi
- Data
Pengujian
- Pendekatan
Fasilitas Uji Terintegrasi (ITF)
- Simulasi
Paralel
- Perangkat
Lunak Audit
- Generalized
Audit Software (GAS)
- PC
Software (ACL Software)
- Embedded
Audit Routine
- Extended
Record
- Snapshot
- Tracing
- Dokumentasi
Tinjauan Sistem
- Flowchart
Pengendalian
- Mapping
(Pemetaan)
Jenis Audit Sistem Informasi
Pendekatan Umum pada Audit Sistem Informasi
terbagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1. Kaji
ulang awal dan evaluasi wilayah yang akan di audit dan persiapan rencana audit
2. Kaji
ulang dan evaluasi pengendalian yang terperinci
3. Pengujian
kelayakan dan diikuti dengan analisis dan pelaporan hasil
Audit
Aplikasi Sistem Informasi
Audit aplikasi biasanya meliputi pengkajian
ulang pengendalian yang ada di setiap wilayah pengendalian aplikasi (input,
pemrosesan, dan output). Teknologi khusus yang digunakan akan tergantung pada
kecerdasan dan sumber daya yang dimiliki auditor.
Audit
Pengembangan Sistem Aplikasi
Diarahkan pada aktivitas analisis sistem dan
programmer yang mengembangkan dan memodifikasi program program aplikasi, file
dan prosedur – prosedur yang terkait.
Audit
Pusat Layanan Komputer
Audit terhadap pusat layanan komputer
normalnya dilakukan sebelum audit aplikasi untuk memastikan integritas secara
umum atas lingkungan yang di dalamnya aplikasi akan berfungsi.
Audit
Sistem Informasi pada Perusahaan
Audit
sistem informasi diperlukan oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan,
oleh karena itu perusahaan harus membuat prosedur pengendalian dalam menjaga
aset perusahaan dan memeriksa pengendalian tersebut dengan menguji
pengendalian. Menguji pengendalian digunakan untuk mengevaluasi apakah telah
berjalan sesuai dengan prosedur atau tidak .
Dibawah
ini merupakan contoh kasus yang terjadi di sebuah perusahaan yang bernama PT
SEGAR DINGIN. Perusahaan ini sudah berjalan selama kurang lebih sepuluh tahun
yang kegiatannya menjual jus buah yang terdiri dari beberapa buah-buahan. Suatu
ketika perusahaan ini mendapatkan masalah yang sangat rumit dan kompleks.
Sebelumnya perusahaan ini telah menyediakan pemberdayaan karyawan internal
perusahaan, yang bernama Adrian Jason untuk mempelajari cara menggunakan
software audit untuk komputer. Adrian Jason langsung mencari masalah-masalahnya
lalu mengatasi masalah tersebut, membuat prosedur pengendalian dan dibuat
pengujian pengendaliannya. Masalah-masalah tersebut diantaranya yaitu akses
yang tidak sah pada program komputer, sehingga website pada perusahaan yang
digunakan untuk berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan, seperti customers
dan masyarakat tidak dapat dibuka. Departemen penjualan perusahaan
menggunakan program komputer yang baru untuk mencatat transaksi keuangan dengan
menggunakan software akuntansi keuangan dan mengubahnya untuk cara
menghitung komisi penjualan. Ada kesalahan dalam pemodifikasian program ini
karena hasil hitungnya lebih kecil dari biasanya. Salah seorang karyawan
bagian departemen produksi yang mempunyai wewenang penuh atas pemesanan
pembelian pada pemasok dan menerima laporan, melakukan pemesanan palsu untuk
kepentingan pribadinya. Karena banyaknya masalah yang terjadi diperusahaan
tentang audit sistem informasi maka Adrian Jason juga mencoba memeriksa
pemrosesan komputer perusahaan, apakah prosedur edit pada komputer telah
mendeteksi in put yang salah atau tidak. Untuk mengatasi berbagai
masalah yang ada di perusahaan Segar Dingin tersebut Adrian Jason melakukan
audit sistem informasi pada komputer. Di bawah ini merupakan cara mengatasi
masalah perusahaan,pengendalian masalah dan menguji pengendalian terbut yang
dilakukan oleh auditor internal perusahaan Segar Dingin.
Pendekatan Auditing
1. Auditing
Around Computer ( Audit Sekitar Komputer ) yaitu dimana penggunaan komputer
pada tahap proses.
2. Auditing
Throught Computer ( Auditing Melalui Komputer ) yaitu dimana pada tahap proses
penggunaan komputer telah aktif.
3. Auditing
With Computer ( Auditing Dengan Komputer ) yaitu dimana input, proses dan
output telah menggunakan komputer.
Metode Audit Teknologi Informasi
Definisi
umum dari audit adalah melakukan evaluasi terhadap orang, organisasi, sistem,
proses, perusahaan, proyek atau produk. Istilah ini paling sering merujuk pada
audit di bidang akuntansi, tapi konsep serupa juga ada pada manajemen proyek,
manajemen mutu, dan untuk konservasi energi.
Karakteristik dalam kegiatan auditing antara
lain:
1. Objektif
independen, yaitu tidak tergantung pada jeis aktivitas organisasi yang di
audit.
2. Sistematis
: terdiri dari tahap demi tahap proses pemeriksaan
3. Bukti
yang memadai : mengumpulkan, mereview, dan mendokumentasikan kejadian –
kejadian
4. Kriteria
: untuk menghubungkan pemeriksaan dan evaluasi bukti – bukti
Audit dalam Teknologi Informasi
Audit
teknologi informasi, atau audit sistem informasi, merupakan pemeriksaan kontrol
dalam teknologi Informasi (TI) infrastruktur. Audit TI adalah proses
pengumpulan dan penilaian bukti sistem informasi organisasi, praktik, dan
operasi. Evaluasi bukti yang diperoleh menentukan jika sistem informasi yang menjaga
aset, memelihara integritas data, dan beroperasi secara efektif untuk mencapai
tujuan organisasi atau tujuan. Tinjauan ini dapat dilakukan bersamaan dengan
audit laporan keuangan, audit internal, atau bentuk lain dari keterlibatan
pengesahan. Audit TI juga dikenal sebagai audit pengolahan data otomatis ( ADP
: Automated Data Processing ) dan
audit komputer, sebelumnya disebut audit pengolahan data elektronik ( EDP: Electronic Data Processing ).
Kegunaan Audit Teknologi Informasi
Tujuan audit TI untuk
mengevaluasi pengendalian internal pada sistem desain dan efektifitas. Hal ini
tidak terbatas pada efisiensi dan protokol keamanan, proses pembangunan, dan
pemerintahan atau pengawasan TI. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kemampuan
organisasi untuk melindungi aset informasi dan baik mengeluarkan informasi
kepada pihak yang berwenang. Agenda audit TI dapat diringkas oleh pertanyaan –
pertanyaan berikut :
- Apakah
sistem komputer organisasi akan tersedia untuk bisnis setiap saat ketika
diperlukan? (Ketersediaan)
- Apakah
informasi dalam sistem hanya dapat diungkapkan kepada pengguna yang sah?
(Kerahasiaan)
- Apakah
informasi yang disediakan oleh sistem selalu akurat, handal, dan tepat waktu?
(Integritas)
Audit TI berfokus pada menentukan risiko yang
relevan dengan aset informasi, dam dalam menilai kontrol untuk mengurangi atau
mengurangi risiko ini. Dengan menerapkan kontrol, pengaruh risiko dapat
diminimalkan, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghilangkan semua risiko. Banyak metode
audit dalam teknologi informasi. Ini memungkinkan adanya perbedaan.
Beberapa metode tersebut berbeda karena
antara lain disebabkan :
- Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan
data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara otomatis,
bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal, bahkan seringkali tidak
ada (paperless office) sehingga untuk penelusuran dokumen (tracing) audit
berkurang dibandingkan sistem manual yang banyak menggunakan dokumen dan
kertas.
- Keterkaitan
aktivitas yang berhubungan dengan catatan – catatan yang kurang terjaga
- Dengan
sistem on line mengakibatkan output seringkali tidak tercetak
- “Audit
Arround Computer” yang mengabaikan sistem komputer tetapi yang dilihat atau
yang diuji adalah Input dan Output
- “Audit
Through Computer” menggunakan bantuan komputer atau software untuk mengaudit
Jika pelaksanaan audit di sistem informasi
berbasis komputer dilakukan secara konvensional terhadap lingkungan Pemrosesan
Data Elektronik seperti dalam sistem manual, maka cenderung tidak menghasilkan
hasil yang memuaskan, baik oleh klien maupun auditor sendiri, bahkan cenderung
tidak efisien dan tidak terarah. Untuk itu seringkali dalam proses pengembangan
sebuah sistem informasi akuntansi berbasis komputer melibatkan akuntan. Jika akuntan
terlibat dalam desai sistem Pemrosesan Data Elektronik sebuah organisasi maka
akan memudahkan pengendalian dan penelusuran audit ketika klien tersebut
meminta untuk pekerjaan audit.
Ada 2 keuntungan jika seseorang akuntan
terlibat dalam desain sistem informasi dalam lingkungan pemrosesan data
elektronik, yaitu :
- Meminimalisasi
biaya modifikasi sistem setelah implementasi
- Mengurangi
pengujian selama proses audit
Audit Teknologi Informasi Dari EDP
Audit teknologi informasi ( Electronic Data Processing Auditing )
adalah :
1. Electronic data processing auditing (
Audit EDP ) adalah suatu proses mengumpulkan data dan menilai bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan aset, memelihara kebenaran
data, mampu mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan
menggunakan aset perusahaan secara hemat.
2. Weber
memberikan definisi tersendiri mengenai audit EDP. Weber menyebutkan Auditing
EDP adalah suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah
suatu sistem komputer melindungi aktiva, mempertahankan integritas data,
mencapai tujuan organisasi secara efektif, dan menggunakan sumber daya secara
efisien.
Beberapa alasan penting mengapa Audit EDP
perlu dilakukan, antara lain :
1) Kerugian
akibat kehilangan data
2) Kesalahan
dalam pengambilan keputusan
3) Risiko
kebocoran data
4) Penyalahgunaan
komputer
5) Kerugian
akibat kesalahan proses perhitungan
6) Tingginya
nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer
Tahapan – tahapan dalam audit EDP tidak berbeda dengan audit pada umumnya, yaitu sebagai berikut :
1. Tahapan perencanaan
Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2. Mengidentifikasikan risiko dan kendali
Untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik – praktik
3. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti – bukti
Melalui barbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi
4. Mendokumentasikan
Mengumpulkan temuan – temuan dan mengidentifikasikan dengan auditee
5. Menyusun laporan
Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan
Istilah Tata Kelola Audit Teknologi Informasi
Pengertian
tata kelola teknologi informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut
:
1. Kapasitas
organisasi untuk mengendalikan formulasi dan implementasi strategi teknologi
informasi dan mengarahkan kepada kepentingan pencapaian daya saing korporasi.
2. Tata
kelola teknologi informasi adalah pertanggung jawaban dewan direksi dan
manajemen eksekutif. Hal ini merupakan bagian yang terintegrasi dengan tata
kelola perusahaan dan berisi kepemimpinan dan struktur sertaa proses organisasi
yang menjamin bahwa organisasi teknologi informasi mengandung dan mendukung
strategi serta tujuan bisnis.
3. Tata
kelola teknologi informasi adalah penilaian kapasitas organisasi oleh dewan
direksi, manajemen eksekutif, manajemen teknologi informasi untuk mengendalikan
formulasi dan implementasi strategi teknologi informasi dalam rangka mendukung
bisnisnya.
Dari ketiga definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tata kelola teknologi
informasi adalah upaya menjamin pengelolaan teknologi informasi agar mendukung
bahkan selaras dengan strategi bisnis suatu enterprise
yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen eksekutif, dan juga oleh
manajemen teknologi informasi.
Tata
kelola teknologi informasi adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang
terfokus pada sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan
risikonya.
Tata
kelola adalah seperangkat mekanisme yang digunakan untuk mengelola hubungan di
antara stakeholder dalam konteks
untuk memberikan batasan dan arahan maupun kinerja otganisasi / perusahaan.
Tata
kelola adalah proses dan struktur yang ditetapkan dalam menjalankan perusahaan,
dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang,
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
yang lain.
Tata
kelola perusahaan adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan yang
berkaitan dengan hak – hak dan kewajiban dari :
1. Pemegang
saham
2. Pengurus
perusahaan
3. Pihak
kreditor
4. Pemerintah
5. Karyawan
6. Para
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya.
COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and
related Technology) merupakan standar Tata Kelola TI yang dikembangkan oleh IT
Governance Institute (ITGI), yaitu sebuah organisasi yang melakukan studi
tentang model Tata Kelola TI yang berbasis di Amerika Serikat. Berbeda dengan
standar-standar Tata Kelola TI lainnya, COBIT mempunyai cakupan yang lebih
luas, komprehensif, dan mendalam dalam melihat proses pengelolaan TI. Struktur
COBIT terdiri dari ringkasan eksekutif (executive summary), kerangka kerja
(framework) berorientasi proses bisnis yang mencakup seluruh aktifitas TI,
pedoman manajemen (management guidelines), sasaran pengendalian rinci (detailed
control objectives), pedoman audit (audit guidelines), dan kumpulan alat
implementasi (implementation tool set). COBIT memungkinkan organisasi
mengembangkan kebijakan yang jelas dan praktek-praktek terbaik (best practices)
untuk pengendalian TI, COBIT dirancang sebagai tool Tata Kelola TI guna membantu
manajemen dalam mengelola dan memahami resiko-resiko dan keuntungan-keuntungan
yang berhubungan dengan informasi dan TI terkait . Dalam mendukung Tata Kelola
TI, COBIT menyediakan suatu kerangka kerja (framework) yang memastikan bahwa TI
telah diselaraskan dengan proses bisnis, sumber daya TI telah digunakan dengan
bertanggung jawab, dan resiko-resiko TI telah ditangani dengan tepat.
Kerangka
Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT merupakan kumpulan
praktek-praktek terbaik (best practices) dan bersifat generik, digunakan
sebagai acuan dalam menentukan sasaran kendali (control objectives) dan
prosesproses TI yang diperlukan dalam pengelolaan TI. Konsep dasar dari
kerangka kerja COBIT adalah bahwa kendali untuk TI didekati dengan melihat
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sasaran dan kebutuhan proses bisnis,
dan melihat informasi sebagai hasil perpaduan dari berbagai penggunaan 2 sumber
daya TI yang harus di kelola melalui proses TI. Untuk memastikan terpenuhinya
kebutuhan proses bisnis akan informasi, maka kendali yang tepat untuk
pengukuran harus didefinisikan, diimplementasikan dan dipantau ke seluruh
sumber daya-sumber daya tersebut.
Proses
TI
Kerangka kerja COBIT mengidenti kasi 34
proses TI yang dikelompokkan ke dalam 4 domain utama, yaitu domain Plan and
Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and Support (DS), dan
Monitor and Evaluate (ME). Setiap domain memiliki karakteristik yang berbeda.
Dua domain yang digunakan dalam proyek akhir ini yaitu:
1. Domain
Planning & Organization ( PO )
Domain ini menitikberatkan
pada proses perencanaan dan penyelarasan strategi TI dengan
strategi perusahaan, mencakup masalah strategi, taktik dan identifikasi tentang
bagaimana TI dapat memberikan kontribusi maksimal
terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah
organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
§ PO1 – Menentukan rencana strategis
§ PO2 – Menentukan arsitektur informasi
§ PO3 – Menentukan arah teknologi
§ PO4 – Menentukan proses TI, organisasi dan
hubungannya
§ PO5 – Mengelola investasi TI
§ PO6 – Mengkomunikasikan tujuan dan arahan
manajemen
§ PO7 – Mengelola sumber daya manusia
§ PO8 – Mengelola kualitas
§ PO9 – Menilai dan mengelola resiko TI
§ PO10
– Mengelola proyek
2. Domain
Acquisition & Implementation ( AI )
Domain ini berkaitan dengan
implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi untuk mewujudkan strategi TI, juga meliputi
perubahan dan maintenance yang
dibutuhkan sistem yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem
tersebut tetap terjaga.
§ AI1 –
Mengidentifikasi solusi yang dapat diotomatisasi
§ AI2 –
mendapatkan dan maintenance software aplikasi
§ AI3 –
Mendapatkan dan maintenance infrastruktur
teknologi
§ AI4 –
Mengaktifkan operasi dan penggunaan
§ AI5 –
Pengadaan sumber daya IT
§ AI6 –
Mengelola perubahan
§ AI7 –
Instalasi dan akreditasi solusi dan perubahan
3. Domain
Delivery & Support
Domain ini mencakup proses
pemenuhan layanan IT, keamanan sistem, kontinyuitas layanan, pelatihan dan
pendidikan untuk pengguna, dan
pemenuhan proses data yang sedang berjalan.
§ DS1 –
Menentukan dan mengelola tingkat layanan
§ DS2 – Mengelola layanan dari pihak ketiga
§ DS3 – Mengelola performa dan kapasitas
§ DS4 – Menjamin layanan yang berkelanjutan
§ DS5 – Menjamin keamanan sistem
§ DS6 – Mengidentifikasi dan mengalokasikan dana
§ DS7 – Mendidik dan melatih pengguna
§ DS8 – Mengelola service desk dan insiden
§ DS9 – Mengelola konfigurasi
§ DS10
– Mengelola permasalahan
§ DS11 – Mengelola data
§ DS12 – Mengelola lingkungan fisik
§ DS13
– Mengelola operasi
4. Domain
Monitoring & Evaluation
Domain ini berfokus pada
masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi,
pemeriksaan intern dan ekstern dan jaminan independent dari proses pemeriksaan
yang dilakukan.
§ ME1 –
Mengawasi dan mengevaluasi performasi TI
§ ME2 –
Mengevaluasi dan mengawasi kontrol internal
§ ME3 –
Menjamin kesesuaian dengan kebutuhan eksternal
§ ME4 –
Menyediakan IT Governance
http://lenimaimiati.hol.es/sisteminformasi-akuntansi/audit-teknologi-informasi-audit-electronik-data-processing-edp/
http://www.academia.edu/4742018/Audit_Sistem_Informasi_Apa_itu_Audit_Sistem_Informasi_Teknologi_Informasi
http://www.bagiilmu.net/2016/03/pengertian-audit-audit-teknologi.html
https://wisudarini.wordpress.com/2011/11/02/audit-teknologi-informasi/
https://bajirul.wordpress.com/2010/06/07/metode-audit-teknologi-informasi/
https://may9946.wordpress.com/2013/03/02/pentingnya-audit-sistem-informasi-bagi-perusahaan/
http://id.netlog.com/miemaya/blog/blogid=15965
http://adeuinjkt.blogspot.co.id/2007/12/audit-informasi.html
https://media.neliti.com/media/publications/134489-ID-audit-tata-kelola-teknologi-informasi-un.pdf
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
https://www.researchgate.net/profile/Rengga_Asmara/publication/228839244_APLIKASI_TATA_KELOLA_DAN_AUDIT_SISTEM_INFORMASI_MENGGUNAKAN_FRAMEWORK_COBIT/links/5566d2c008aefcb861d1a315/APLIKASI-TATA-KELOLA-DAN-AUDIT-SISTEM-INFORMASI-MENGGUNAKAN-FRAMEWORK-COBIT.pdf
0 komentar:
Posting Komentar